Madiun, Jatim24.com – Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober di Kabupaten Madiun digelar di Monumen Kresek. Pelajar dan mahasiswa mengikuti peringatan tersebut untuk mengenang pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI).
Dalam momen peringatan Hari Kesaktian Pancasila, para generasi penerus bangsa juga diajak menghilangkan stigma Madiun basis PKI. Madiun justru dijajah PKI, yang kala itu gagal menguasai Kota Pesilat, karena partai berlambang palu arit itu tumbang di tangan pasukan Siliwangi.
“Kita selalu meluruskan sejarah yang mungkin salah diterima masyarakat. Madiun bukan basis PKI, tapi tempat pelarian para komunis, yang saat itu banyak korban tokoh dari Madiun di lokasi ini (Monumen Kresek),” ujar Pj Bupati Madiun H Tontro Pahlawanto usai upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Kresek, Selasa (1/10/2024).
“Dengan upacara ini, kiranya dapat menjadikan sebuah peringatan bagi seluruh masyarakat agar gerakan yang dilakukan PKI tidak boleh tumbuh lagi, karena dapat mengancam keutuhan NKRI.
Melalui Dinas Pendidikan, kami memberikan muatan lokal sosialisasi bahwa Madiun bukan basis orang PKI,” kata Tontro.
“Kami ikut mengamankan jalannya upacara peringatan hari Kesaktian Pancasila dengan melibatkan puluhan personel.
Dan, seperti yang disampaikan Pak Pj Bupati, masyarakat, utamanya generasi muda harus tahu, Madiun bukan basis PKI, tapi tempat pemberontakan PKI,” tandas Ridwan.
Usai upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2024, pelajar dan mahasiswa serta Forkopimda dan jajaran OPD berkeliling melihat patung relief yang menggambarkan kekejaman PKI.
Kegiatan ini untuk mengingatkan lagi perjuangan para pahlawan yang telah gugur dalam peristiwa G30S/PKI.