Jakarta – Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif untuk mengamankan pasokan gas untuk industri di kawasan Sumatra Utara. Hal ini disampaikan Jokowi saat Rapat Terbatas di Istana Negara, Jakarta Pusat hari ini.
“Tadi bahas soal gas suplai, yang untuk pengamanan. (Arahan Presiden) ya diamankan pasokan gas dan kita sudah siapkan skenarionya,” ujar Arifin saat ditemui wartawan, Selasa, 14 Februari.
Dalam arahannnya, Arifin menyebut Jokowi meminta agar Arifin mengamankan pasokan gas terutama untuk industri di kawasan Sumatra Utara.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menyebut terhambatnya pasokan gas berdampak pada berhentinya dua pabrik pupuk di Aceh. Adapun dua pabrik pupuk tersebut, yakni pabrik milik PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) dan PT Aceh ASEAN Fertilizer (AAF).
Perkara suplai gas untuk pupuk ini disinggung Presiden Jokowi pada Jumat, 10 Februari 2023, saat meresmikan pabrik pupuk nitrogen, phospor, dan kalium (NPK) PT PIM di Aceh Utara, Aceh. Dia pun berpesan kepada Menteri BUMN Erick Thohir, PT Pupuk Indonesia dan PT Pupuk Iskandar Muda (PIM).
Kepala Negara meminta Menteri BUMN Erick Thohir dan sejumlah perusahaan pelat merah itu untuk berkomitmen penuh dalam mencari solusi pasokan gas yang dibutuhkan untuk operasional pabrik pupuk di Aceh. Pasalnya, hanya dengan jaminan pasokan gas yang cukup, dua pabrik pupuk di Aceh, yakni PT PIM dan PT Aceh ASEAN Fertilizer (AAF) bisa hidup kembali.
“Saya minta betul-betul komitmen Kementerian BUMN, komitmen Pupuk Indonesia, di manajemen PIM sendiri, betul-betul mencari solusi, mencari jalan keluar untuk urusan gas, karena kuncinya ada di situ,” kata Jokowi.
Dalam kesempatan itu, Jokowi juga membeberkan masalah utama yang membelit dan akhirnya membuat PIM dan AFF berhenti beroperasi sejak 2005, yakni pasokan gas. Ia pun menyayangkan pembiaran dua pabrik yang disebutnya aset besar itu sehingga terbengkalai bertahun-tahun.
Belakangan, Arifin menyebut permasalahan tersebut sudah selesai dan pabrik sudah kembali beroperasi. Arifin menjelaskan, meski blok LNG Arun sudah menyusut. Namun, pihaknya mengalihkan ke dua blok lain untuk melakukan suplai ke pabrik pupuk yang ada di Aceh.
“Adanya misal blok A dan B hanya berapa lagi, hanya untuk satu pabrik. Nah, pabrik satu lagi didukung sementara ini dari suplai yang kami alirakan dan kebutuhannya untuk tahun 2023 sudah aman,” ujar Arifin.