Semaraknya Wisata Ketupat di Kampung NU Magetan, Gratis Ribuan Ketupat Digantung Sepanjang 1 KM

Magetan, Jatim24.com – Lebaran ketupat atau yang biasanya diramaikan H+8 setelah hari raya Idul Fitri, merupakan tradisi masyarakat yang yang telah dilestarikan sejak dahulu.

Seperti salah satunya di Dusun Joso, Desa Turi, Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan atau yang dikenal juga sebagai Kampung Nahdlatul Ulama (NU) menggelar acara yang unik di saat lebaran ketupat yaitu Wisata Ketupat.

Acara wisata ketupat tersebut dihadiri langsung oleh Bupati Magetan Suprawoto, jajaran Forkompinda dan Forkopimca, Anggota DPRD Provinsi Jatim fraksi PDI P, Diana Amaliyah Verawatiningsih, segenap pengurus MWCNU Magetan dan seluruh perwakilan ranting MWCNU se- Kabupaten Magetan.

Wisata ketupat ini merupakan acara rutin yang diadakan setiap tahun oleh masyarakat dusun Joso sejak tahun 2017. Untuk ketupat yang disajikan oleh warga terbilang cukup unik, yaitu dengan cara digantung depan rumah-rumah warga, berjajar dipinggir jalan sepanjang 1 kilometer dan pengunjung gratis mengambilnya secara gratis.

Tidak hanya itu, pengunjung juga bisa langsung makan ditempat karena banyak tenda-tenda yang menyediakan menu makanan ketupat lengkap dengan sayur dan lauk pauknya, yang sudah disiapkan oleh masyarakat.

“Saya terimakasih untuk warga Dusun Joso, Desa Turi, Kecamatan Panekan yang telah menyelenggarakan Wisata Ketupat ini. Tradisi ketupat ini patut untuk kita lestarikan supaya nilai-nilai budaya tetap terjaga. Jangan sampai kita-kita ini tercabut dari akar budaya kita,”kata Bupati Magetan, Suprawoto, Sabtu (29/04/2023).

Menurut Suprawoto, acara seperti ini selain bisa menjadi potensi wisata juga bisa untuk mengenalkan tradisi yang telah diwariskan oleh leluhur kita kepada para generasi penerus saat ini.

Sementara itu, Lurah Kampung Nahdatul Ulama (NU) Dusun Joso, Minhad, mengatakan acara Wisata Ketupat tersebut sudah dilaksanakan selama 6 kali sejak Dusun Joso resmi menjadi Kampung Nahdatul Ulama (NU) di tahun 2017, meskipun sempat terhenti satu kali karena pandemi Covid-19 di tahun 2019.

“Wisata ketupat ini memang untuk melestarikan budaya Islam yang telah diwariskan sejak dulu. Biasanya ketupatan itu kan dilakukan sendiri-sendiri, nah ini kita gabungkan menjadi satu atau kebersamaan untuk dijadikan destinasi wisata tahunan. Untuk panjang ketupatnya sendiri ada 1 kilometer dengan jumlah antara 5 ribu sampai 6 ribu ketupat,” ujarnya.

Sebagai informasi, dalam acara wisata Ketupat kali ini, selain pengunjung bisa menikmati makanan ketupat dengan berbagai menu, dalam acara itu juga ada peresmian tugu 1 abad NU, kemudian ada juga bazzar UMKM dari Desa Turi, serta penampilan Reog Ponorogo yang dimainkan oleh para santri-santri NU.

Pos terkait

download-2

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *